Meirizka diketahui menyuap para hakim melalui kuasa hukum Ronald Tannur, Lisa Rahmat. Meirizka sebelumnya memang memiliki kedekatan dengan Lisa sejak di bangku sekolah.
Lisa kemudian menemui tersangka lain yang juga pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar, agar dapat memilih para hakim yang mengadili kasus anaknya tersebut.
Pada awal masa persidangan, Meirizka memberikan sejumlah uang senilai Rp1,5 miliar kepada Lisa sebagai biaya pengurusan kasus Ronald Tannur. Selanjutnya, Lisa menalangi uang biaya pengurusan kasus sebesar Rp2 miliar sehingga total uang suap menjadi Rp3,5 miliar.