JAKARTA, iNews.id - Setiap malam selepas pulang kerja, Rodhi punya kebiasaan yang tak pernah dia lewatkan: duduk di ruang tamu sambil memperhatikan anaknya bermain gawai. Dia bukan tipe orang tua yang melarang anaknya menggunakan handphone, tetapi dia juga tak ingin mereka tersesat dalam arus informasi yang deras di dunia maya.
Sembari menyeruput teh hangat, matanya sesekali melirik layar gawai anak sulungnya, memastikan video yang ditonton bukan berisi ujaran kebencian atau hoaks yang kerap beredar di media sosial.
Rodhi percaya, melarang bukan solusi. Dia lebih memilih menemani dan mengarahkan. Saat anaknya menemukan video dengan informasi ganjil, Rodhi biasanya mengajak berdiskusi.
“Coba pikir, masuk akal nggak kalau berita itu benar?” begitu katanya dengan nada lembut, seperti diceritakan kepada iNews.id, Minggu (9/11/2025).
Dari situ, dia perlahan mengajarkan anak-anaknya untuk berpikir kritis dan tak menelan mentah-mentah setiap informasi yang muncul di internet.
Bagi Rodhi, tugas orang tua di era digital tak sekadar memastikan anak belajar di sekolah, tapi juga memastikan mereka tak mudah diperdaya oleh informasi yang menyesatkan.