Memanfaatkan Informasi Geospasial untuk Berbagai Sektor Kehidupan, dari Bisnis hingga Pertahanan

Rizal Bomantama
Solution Strategist Manager PT Esri Indonesia, Khairul Amri menjelaskan pemanfaatan informasi geospasial atau GIS meluas ke berbagai sektor kehidupan. (Foto: MPI/Rizal Bomantama)

JAKARTA, iNews.id – Kebutuhan data dan informasi semakin signifikan untuk berbagai bidang kehidupan. Bahkan koneksi antara suatu sektor dengan data yang dahulu dianggap tidak berhubungan, kini bisa saling mendukung.

Solution Strategist Manager PT Esri Indonesia, Khairul Amri menjelaskan pemanfaatan informasi geospasial atau akrab disebut sistem informasi geografis atau geographic information system (GIS) kini menyentuh berbagai sektor kehidupan. Mulai dari kebutuhan pertambangan di hulu, penanganan bencana, land acquisition hingga pertanian

Namun siapa sangka, kebutuhan informasi geospasial mulai menyentuh sektor bisnis mulai dari perbankan, retail hingga lalu lintas hingga pertahanan.

"Untuk perbankan tidak banyak yang notice untuk apa GIS ini, lalu di retail. Bahkan rumah makan juga menggunakan GIS. Berkembanganya kebutuhan GIS ke banyak sektor tak lepas dari tersedianya sumber daya manusia yang menguasai GIS," kata Amri saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (13/9/2023).

Salah satu contoh pemanfaatan GIS untuk penanganan bencana. (Foto: MPI/Rizal Bomantama)

Dia pun mencontohkan pemanfaatan GIS di sektor perbankan. Menurutnya, GIS berperan penting agar strategi bisnis yang dikembangkan swasta lebih tepat sasaran.

"Misal salah satu pendapatan bank dari penarikan uang antarbank lewat ATM, di situ pelanggan terkena charge. Mereka dapat income dari situ. Di situ mereka bisa memonitor mana yang produktif," ucapnya.

Lainnya, Amri mencontohkan Bank Muamalat yang menggunakan GIS untuk menempatkan ATM mereka.

"Karena lebih fokus pada user beragama Islam, mereka tentu menargetkan penempatan ATM yang dekat fasilitas publik yang juga berkaitan dengan agama Islam misal masjid, pesantren, dan yayasan keislaman. Pointing akan menentukan nilai berdasarkan pemetaan," ujarnya.

Dia kemudian menjelaskan contoh pemanfaatan GIS pada retail dan rumah makan yang dahulunya dianggap tidak berhubungan. Ini terkait dengan jumlah populasi di suatu tempat yang juga memanfaatkan data kependudukan.

"Ada case yang memperlihatkan potensi retail di tempat dengan menghitung berapa orang yang biasa lewat di suatu daerah. Contoh suatu perusahaan membuka retail di situ karena memperhitungkan ada 100 orang  yang lewat, tp ternyata yang masuk hanya 10. Gap 90 ini disebut potensi tergantung upaya perusahaan itu untuk menggaet mereka," tuturnya.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
7 jam lalu

Mendikdasmen Beberkan 3 Skenario Kurikulum untuk Siswa di Wilayah Terdampak Bencana 

Nasional
12 jam lalu

Mendikdasmen Ungkap 85 Persen Sekolah di Aceh, Sumut dan Sumbar Bisa Kembali Beroperasi

Nasional
6 hari lalu

Korban Bencana Sumatra bakal Dapat Bantuan Rp8 Juta per Keluarga

Megapolitan
9 hari lalu

Pemprov Jakarta Siap Tampung Komoditas dari Wilayah Bencana, Pramono: Kami akan Beli

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal