Ekstrisme merupakan sekelompok orang yang memiliki pembicaraan keagamaan ekslusif dan mengklaim benar hanya untuk diri mereka sendiri. Sehingga hal ini menjadi tuntutan masyarakat dan menuntut kerukunan intra dan antar umat beragama di Indonesia
"Untuk menyelesaikan masalah ini, kami mengembangkan apa yang disebut moderasi beragama. Secara singkat inilah cara pandang yang membawa orang-orang memiliki jalan tengah dan menjauhi orang menuju ekstrim,"ujar dia.
Dengan moderasi beragama, diharapkan cara beragama masyarakat menjadi toleransi, non kekerasan, berperspektif budaya dan memiliki komitmen nasional yang kuat.
Namun hal ini pun tentunya membutuhkan dukungan semua pihak dalam mengarusutamakan moderasi beragama dan menurut nya bukan hanya milik kementerian agama saja. Melainkan program prioritas ini telah menjadi tugas bersama semua lembaga, kementerian dan masyarakat serta para aktivis HAM
"Saya berharap dalam konferensi ini dapat melahirkan ide-ide dan membangun langkah-langkah kontribusi untuk menjaga peradaban," tutur dia.