Untuk menuju ke sana, dari Simpang Gadog perjalanan masih berlanjut memasuki area perkampungan warga dari Simpang Pasir Muncang atau biasa digunakan sebagai jalan alternatif Puncak.
Sekitar 3 kilometer pertama, kondisi jalan masih cukup bersahabat dengan kontur jalan yang landai. Namun semakin ke dalam, jalanan mulai merayap melalui tikungan tajam serta tanjakan dan turunan yang sangat terjal dengan jurang di sisi kanan kiri.
Mendekati area pondok pesantren tepatnya di persimpangan menuju Taman Safari jalan kembali melandai, namun lebih sempit dari sebelumnya. Di jalan ini, hanya terlihat beberapa rumah penduduk dan sesekali melintasi area perkebunan yang sepi.
Sekitar 20 menit dari persimpangan tersebut tiba lah di pintu masuk Pesantren Agrokultural. Terlihat sebuah pos penjagaan yang cukup besar bertuliskan 'Tamu Wajib Lapor'.
Tak jauh dari pos terdapat papan penunjuk jalan bahwa lokasi ponpes masih berjarak sekitar 3 kilometer dari pintu masuk.
Di lokasi tersebut, terdapat beberapa santri yang sedang melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan HRS pada hari ini. Mereka melarang masuk tamu yang datang tanpa seizin pengurus.
"Maaf gak bisa (masuk). Pengurusnya gak ada, lagian jalannya juga lagi dicor," ucap salah satu santri di pintu masuk ponpes, Kamis (12/11/2020).
Sementara itu, salah satu warga sekitar yang menyebutkan bahwa penjagaan di ponpes tersebut memang cukup ketat. Tidak sembarang orang dapat secara bebas keluar masuk pondok pesantren.