Mengenal 3 Tokoh Pendiri Kopassus, Ada Mantan Sopir Ratu Belanda

Ajeng Wirachmi
Ilustrasi Kopassus (ilustrasi).

JAKARTA, iNews.id - Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) masuk ke dalam bagian Komando Utama tempur milik TNI AD. Perjalanan panjang Kopassus dari awal terbentuk hingga saat ini tak lepas dari peran 3 tokoh utamanya, yakni Slamet Riyadi, Alex Kawilarang dan Idjon Djanbi. 

Berikut ini ulasannya : 

1. Slamet Riyadi

Ignatius Slamet Rijadi atau Slamet Riyadi adalah seorang tokoh berpengaruh dalam TNI dan Kopassus yang lahir di Surakarta, 26 Juli 2917. Menurut situs resmi Pusat Sejarah TNI, di bawah perintah Slamet Riyadi selaku Komandan Wehkreise I dan pimpinan Komando Pertempuran Panembahan Senopati/Brigade V Divisi II, TNI melancarkan serangan umum terhadap kota Solo dan dilakukan dalam 2 gelombang. 

Gelombang pertama dilancarkan pada 7-9 Agustus 1949 dan serangan kedua terjadi pada 10 Agustus 1949. Dia juga berperan penting dalam operasi penuntasan RMS (Republik Maluku Selatan) dan mulai berangkat ke Ambon pada 10 Juli 1950. Saat bertugas ke Ambon inilah, dirinya memiliki pemikiran untuk membentuk sebuah pasukan komando, cikal bakal Kopassus. 

Namun, pemikiran tersebut baru bisa diimplementasikan oleh Alex Kawilarang. Slamet Riyadi gugur tertembak pada 4 November 1950 di Ambon saat pertempuran RMS. Dia dimakamkan dengan upacara militer sederhana di sebuah pemakaman darurat yang berada di kebun kelapa Pantai Tulehu, Ambon bagian timur sehari setelah tertembak. 

Setelah kondisi Ambon dan sekitarnya mulai terkontrol, barulah makam Brigadir Jenderal TNI Anumerta Ignatius Slamet Riyadi dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Ambon. 

2. Alex Kawilarang 

Berkat tangan dingin Kolonel Alex Evert Kawilarang, Kopassus berhasil dibentuk. Lahir di Batavia (Jakarta), 23 Februari 1920, Alex memiliki karier militer yang cukup gemilang. Alex bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di tahun 1945 bersama dengan AH Nasution.  

Alex memimpin penumpasan pemberontakan RMS pada 1950. Setelah berhasil melumat RMS, dia kembali ke Jawa pada 1951, lalu menjadi Panglima Komando Tentara dan Teritorium III SIliwangi. Baru kemudian membentuk Kopassus pada 16 April 1952. Dia kemudian wafat di pada 6 Juni 2000 dalam usianya yang menginjak 80 tahun.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

Mutasi TNI, Mayjen Hendy Antariksa Jabat Pangdam Bukit Barisan

Nasional
5 hari lalu

Panglima TNI Mutasi 57 Pati, Mayjen Krido Pramono Jadi Pangdam Mulawarman

Nasional
9 hari lalu

Pesawat Airbus A400M Tiba, Prabowo Perintahkan TNI Tambah Batalyon Kesehatan

Nasional
9 hari lalu

Prabowo Yakin Pesawat Airbus A400M Bisa Tambah Kekuatan Udara Indonesia

Nasional
10 hari lalu

Momen Humanis Prajurit TNI Bantu Renovasi Rumah Adat Honai di Papua Pegunungan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal