"Yang ketiga (perbedaannya), kita menggunakan metode alam sekitar ini sebagai media belajar kita. Kelas kita seluas alam semesta," tuturnya.
Yang terakhir terkait bahasa yang digunakan. Menurutnya, di Sabit menggunakan bahasa bunda/bahasa cinta.
"(Bahasa bunda/bahasa cinta) saat bicara dengan anak jangan sampai terjadi blocking komunikasi, misalnya kita terlalu mendikte, harus begini-begini," ucapnya.