Pengiriman bantuan pertama bersumber dari bantuan Pemerintah Indonesia. Namun, tetap dibuka bantuan partisipasi lembaga non pemerintah, yang pengirimannya akan ditentukan kemudian.
“Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Libya ini memiliki peran strategis dalam memperkuat hubungan diplomatik yang baik sejak 1991 dan kepentingan untuk memperkuat kerjasama ekonomi,” jelas Muhadjir.
Muhadjir mengatakan bantuan dititikberatkan untuk pemenuhan kebutuhan kelompok rentan (perempuan, ibu hamil dan balita).
“Bantuan logistik ini antara lain kantong mayat, kain kafan, paket sembako, makanan siap saji, susu protein, obat-obatan, pakaian dewasa, pakaian anak-anak, tenda pengungsi, tenda keluarga, dan lainnya,” pungkasnya.