"Nanti juga kita ajak ke kota-kota lain, untuk melihat media-media massa dari dekat. Media nasional maupun media daerah supaya mereka bisa belajar bagaimana membuat berita yang baik, bagus, informatif dan kritis untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, terutama masyarakat Papua," ucap Usman Kansong.
Sementara itu, wartawan Papua Barat Fransiskus Salu Weking mengatakan, pihaknya mengapresiasi inisiatif yang digelar oleh Kemenkominfo RI dalam rangka penyegaran bagi jurnalis tersebut.
"Program ini sangat bagus untuk kami para jurnalis di daerah, sehingga bisa menambah wawasan dan kapasitas para jurnalis," kata Fransiskus.
Menurut dia, salah satu lokasi yang dikunjungi, seperti Museum Penerangan dapat menambah wawasan dan pengetahuan para jurnalis Papua.
"Dengan berkunjung ke Museum Penerangan, kita bisa mengetahui dan melihat langsung perkembangan bidang komunikasi dan informatika dari jaman ke jaman di museum ini," ujar Fransiskus.
Fransiskus pun berharap agar program tahunan ini bisa terus dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada jurnalis yang lain.
"Kami 10 jurnalis dari Papua Barat dan Papua Barat Daya baru pertama kali mendapatkan kesempatan ini. Kami sangat mengapresiasi sekali program ini dan berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut, agar teman- teman di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya bisa mendapatkan kesempatan yang sama," ucapnya.
Kegiatan kunjungan jurnalistik ini berlangsung sejak 17-22 September 2023 di Jakarta dan Bandung.
Dalam kegiatan tersebut, wartawan asal Papua Barat diajak mengunjungi Museum Penerangan, Kementerian Kominfo RI, Kantor Dewan Pers, dan beberapa kantor media massa, hingga ke Universitas Padjadjaran Bandung.