Menteri Meutya Hafid Minta Platform OTT Asing Tak Kuasai Pasar Indonesia

Muhammad Sukardi
Menteri Komdigi Meutya Hafid. (Foto: Komdigi)

Sementara itu, Mila Venugopalan merespons positif dan menawarkan berbagai praktik terbaik dari berbagai negara, termasuk Australia, di mana penyiar lokal justru mendorong deregulasi dan efisiensi alih-alih memberatkan OTT.

"Termasuk film dan acara televisi yang diproduksi di negara Anda (Indonesia) yang dikonsumsi lebih dari 200 juta pengguna internet di Indonesia. Ini merupakan populasi internet terbesar keempat di dunia," ujar Mila.

MPA menyatakan komitmen untuk berinvestasi dalam bakat lokal dan cerita Indonesia. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas langkah pemerintah dalam memblokir situs-situs pembajakan, sebagai upaya perlindungan konten digital yang berkembang pesat di era internet.

"Kami sangat menghargai kolaborasi yang terus dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital dalam membantu mempromosikan dan melindungi konten digital," ungkapnya.

Editor : Muhammad Sukardi
Artikel Terkait
Bisnis
7 bulan lalu

Kinerja Tumbuh Signifikan, MSIN Kantongi Pendapatan Rp418,8 Miliar dari Platform OTT

Bisnis
9 bulan lalu

Konten MSIN Terdepan! Dominasi TV FTA, TV Berbayar dan Streaming OTT

Bisnis
9 bulan lalu

Top! RCTI+ dan Vision+ dari MNC Digital MSIN Jadi Platform OTT Nomor Satu dan Terbesar di RI

Nasional
1 hari lalu

Anak Indonesia Usia 13-16 Tahun Tidak Bebas Akses Medsos Mulai 2026!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal