"Ternyata memang kurikulum yang kita kemarin terapkan itu, mengharuskan anak bisa baca atau tidak bisa baca tetap dinaikkan kelas," katanya.
Furtusan menegaskan, persoalan ini menjadi tantangan tersendiri di dunia pendidikan. Menurutnya, jika terus dibiarkan, cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045 sulit terwujud.
"Saya jujur aja, 2045 ini saya khawatir, bukannya emas malah cemas, kira-kira begitu. Karena anak-anak itu bagaimana dia memahami satu ilmu pengetahuan dan teknologi, sementara membaca saja dia kerepotan. Nah ini catatannya," katanya.