Dia menerangkan, pengungkapan upaya penyelundupan itu dilakukan pada Kamis (29/8/2024). Penindakan bermula dari informasi upaya penyelundupan satwa primata melalui Bandara Soetta.
Petugas yang mendapatkan informasi langsung memantau pelaku dan memeriksa barang bawaannya.
"Saat dilakukan pemeriksaan terhadap koper yang turut disaksikan oleh penumpang, didapati satu ekor primata jenis Owa Siamang (Symphalangus syndactylus) dan dua ekor Owa Ungko (Hylobates agilis),” ucap Gatot.
Kasus ini telah dinaikkan ke tahap penyidikan. GMA terancam hukuman 10 tahun penjara.
“Atas dugaan pelanggaran tindak pidana kepabeanan pasal 102A Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan dengan ancaman hukuman pidana maksimal 10 tahun dan denda maksimal Rp5 miliar,” ungkapnya.
“Juga melanggar pasal 87 UU nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dengan ancaman hukuman pidana maksimal 3 tahun dan denda maksimal Rp3 miliar,” jelas dia.