JAKARTA, iNews.id - Kepala Staf Presiden Moeldoko terlibat dalam perseteruan panas dengan Partai Demokrat. Mantan Panglima TNI ini dituding hendak mengambil alih paksa atau melakukan kudeta partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY tersebut.
Tudingan terhadap Moeldoko mencuat ketika AHY menggelar konferensi pers pada Senin (1/2/2021). Mantan Komandan Kogasma Partai Demokrat itu menyebut adanya gerakan politik yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional.
Manuver tersebut dimotori lima orang yaitu seorang kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, dan 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi.
 
"Dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun lalu. Sedangkan yang nonkader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo," tutur AHY.