Bahlil mengatakan, jumlah pengurus lengkap di keperiodeannya kurang lebih 150 orang. Sementara pengurus periode sebelumnya berjumlah kurang lebih 250.
"Teman-teman media untuk pengurus BPL lengkap, 100, kurang lebih 150-an dan di pengurus periode sebelumnya, itu sebesar 270-an, jadi hampir 250-an lah kurang lebih," katanya.
Partai Golkar juga awalnya berencana agar jumlah pengurus paling banyak 100 orang. Namun, mempertimbangkan animo dari kader menjadi pengurus, jumlahnya ditambah.
"Sebenarnya kami berencana untuk paling banyak 100, tapi saya melihat animo dan kader-kader Partai Golkar ini ingin mewakafkan diri di bangsa lewat Partai Golkar, maka kami juga harus bijak untuk mengakomodir. Memang Golkar semakin ke sini semakin banyak yang mencintai, jadi semakin banyak cintai kami membuka diri juga," katanya.
Bahlil dalam pengumuman tersebut kembali menegaskan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan putranya Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjabat Wakil Presiden, tidak masuk dalam struktur kepengurusan Partai Golkar.
"Sampai dengan hari ini kami menyampaikan bahwa nama bapak Presiden Nomor 7, Presiden ketujuh, yaitu bapak Presiden Jokowi tidak dalam kepengurusan baik dewan kehormatan, dewan pembina, maupun dalam struktur, termasuk Mas Wapres," kata Bahlil.