"Mohon dengan hormat kepada Rusdi Kirana untuk berdiri," kata Bambang di Senin (5/11/2018).
Tanpa mengulur waktu, ketiga pimpinan perusahaan berlogo singa itu pun langsung berdiri menghadap ratusan keluarga korban yang memadati salah satu aula hotel tersebut. Mereka bertiga terdiam dan menelungkupkan tangan di depan sebagai tanda permohonan maaf kepada keluarga korban. Rusdi juga termangu. Dubes RI untuk Malaysia itu terus terdiam.
Bambang juga memohon kepada pihak maskapai untuk tidak lagi mengulangi hal serupa dengan penerbangan lainnya. Bahkan dia juga mempertanyakan dengan keras mengenai kondisi pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP itu.
Sebab, dirinya mendapatkan informasi bahwa pesawat itu sempat mengalami masalah setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dari Bali pada penerbangan sebelumnya.
"Saya dapat info, benar atau tidak bahwa pesawat ini sedang trouble dari Bandara Ngurah Rai, take off sampai landing di Bandara Cengkareng, kemudian ada perbaikan. Apakah perbaikan itu sudah clear?" tanya Bambang.
Dia lantas meminta kepada pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan agar memberikan sanksi tegas kepada teknisi pesawat tersebut karena memberikan izin terbang jika terbukti pesawat dalam keadaan buruk.
"Dalam hal ini teknisi harus bertanggung jawab penuh karena menyatakan pesawat celar untuk take off lagi. Tolong diproses hukum teknisi yang tidak bener itu," tuturnya, sembari terisak tangis.