“iya, hari ini Sultan berulang tahun ke-21, dan tepat 245 hari sejak kecelakaan awal Januari lalu“ kata Herawati, ibunda Sultan Rifat.
”Menurut tim dokter, Sultan Rifat masih harus menjalani beberapa kali operasi ke depannya, khususnya untuk perbaikan fungsi menelan; serta untuk fungsi suaranya. Sultan Rifat akan menjalani beberapa tahap operasi dilatasi, yaitu proses pelebaran saluran kerongkongan makan yang menyempit efek terputus karena trauma kecelakaan. Diharapkan setelah menjalani beberapa kali tahapan operasi dilatasi, fungsi menelan dan makan dapat dilakukan secara normal,” ujar Herawati.
Dia mengungkapkan, saat ini Sultan Rifat sudah menjalani tahap 1 dilatasi dan akan dilakukan tahap berikutnya setiap minggu. Secara fisik, menurutnya, kondisi Sultan Rifat sudah lebih baik, berat badan sudah di atas 52 kg, serta kondisi organ liver dan ginjal yang sempat mengalami masalah awal Agustus 2023 lalu sudah normal kembali.
Minggu lalu, Sultan Rifat sudah dapat mulai mengeluarkan suara untuk berbicara, sebagai efek dari penyuntikan lemak pada pita suaranya. Meskipun demikian, tim dokter di bawah kepemimpinan dr Yosita Rachman, tetap memasang alat kanul atau alat bantu pernapasan di bagian leher, sebagai antisipasi cairan masuk ke dalam paru-paru.
Dia mengatakan, keluarga masih menunggu itikad baik dari pihak Bali Tower terkait kecelakaan tersebut. Sebab, hingga saat ini belum ada atensi dan kontribusi bantuan dana untuk pengobatan Sultan Rifat.
Menurut Fatih, ayah Sultan Rifat, permasalahan tersebut hingga saat ini masih dalam tahap mediasi atas atensi dari Menko Polhukam Mahfud MD.