JAKARTA, iNews.id - Beberapa desa di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah menjadi langganan banjir tatkala hujan deras melanda. Terbaru, pada 26 Juli 2022 lalu banjir melanda Desa Fatufia dan Bahomakur.
Juru Biacara Nasional Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Yusuf Lakaseng mengatakan banjir yang melanda kawasan berdampak pada 500 KK dan ada 350 KK di antaranya harus mengungsi ke tempat yang aman.
Yusuf menyatakan banjir makin sering terjadi setelah maraknya aktivitas tambang di daerah tersebut.
"Semenjak aktivitas pertambangan masif terjadi, bencana banjir terus berulang. Pada Juni 2019 banjir pernah terjadi dan memakan satu korban nyawa hilang karena terseret arus dan 4 jembatan permanen ambruk, pada 15 Juni 2020 juga terjadi banjir dan 23 April 2022 kembali terjadi banjir yang merendam ratusan rumah warga Desa Bahomakmur," kata Yusuf, Rabu (29/6/2022).
Yusuf mengatakan, banjir juga terjadi pada Juni 2019 lalu. Waktu itu, banjir menyeret banyak kayu gelondongan dan belakangan diketahui ternyata terjadi aktivitas illegal logging di lokasi tambang.