Selain itu, Bamsoet juga mendukung kebijakan larangan warga negara asing (WNA) untuk masuk ke Indonesia sementara waktu. Pelarangan juga dilakukan terhadap WNA yang transit di Indonesia dalam penerbangan jarak jauh ke berbagai negara tujuannya.
"Pelarangan tersebut bukan berarti Indonesia menutup diri terhadap dunia luar maupun menjustifikasi bahwa WNA sebagai pembawa corona. Melainkan lebih sebagai bentuk antisipasi dan ikhtiar memerangi dan menghentikan penyebaran virus corona," ucap Bamsoet.
Dengan melarang masuknya WNA ke Indonesia, menurutnya pemerintah bisa meminimalisasi penyebaran corona melalui kasus impor. Sekaligus melindungi para WNA agar tak terkena serta menularkan corona dalam perjalanan mereka.
"WHO sudah menyarankan agar setiap orang melakukan physical distancing. Sangat penting bagi individu dari negara manapun untuk membatasi perjalanan lintas negara. Memang ini sangat berat, apalagi ditengah geliat ekonomi global dan hubungan tanpa batas yang menuntut orang-orang selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain, dari satu negara ke negara lain, bahkan dari satu benua ke benua lain. Namun demi kebaikan umat manusia, kita harus menahan diri sejenak," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menekankan perang melawan corona bukanlah perang satu orang atau satu negara saja. Melainkan perang seluruh umat manusia. Kesadaran umat manusia untuk melakukan physical distancing dan menjaga kebersihan menjadi salah satu kunci agar manusia tak dikalahlan oleh virus ini.
"Begitu kita bisa memenangi peperangan melawan virus corona, baru kita buka kembali pergerakan orang-orang menembus lintas negara. Sebaliknya jika tak bisa menahan diri, kita tak ubahnya hanya berputar dalam sebuah labirin yang membingungkan. Satu pasien corona sembuh, namun lima orang lainnya terinfeksi. Situasi seperti ini tak akan berakhir jika pergerakan manusia tak dibatasi," ucapnya.