Muhammadiyah-NU Mundur dari Program Organisasi Penggerak, Ini Reaksi Kemendikbud

Neneng Zubaidah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbu) menghormati keputusan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (NU). Dua lembaga tersebut memutuskan mundur dari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud.

Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Evy Mulyani mengatakan, pihaknya terus menjalin komunikasi dan koordinasi semua pihak sesuai komitmen bersama terkait Program Organisasi Penggerak yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Program tersebut sejatinya untuk memberdayakan komunitas pendidikan Indonesia.

"Tujuannya meningkatkan kualitas belajar anak-anak Indonesia yang fokus pada keterampilan, fondasi terpenting untuk masa depan SDM Indonesia — literasi, numerasi, dan karakter," katanya di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Program Organisasi Penggerak, Evy memaparkan, dilaksanakan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan independensi. Program tersebut berfokus pada substansi proposal organisasi masyarakat (ormas).

Dia menuturkan, evaluasi dilakukan lembaga independen, SMERU Research Institute, menggunakan metode evaluasi double blind reviewdengan kriteria yang sama untuk menjaga netralitas dan independensi. Kemendikbud tidak melakukan intervensi terhadap hasil tim evaluator demi memastikan prinsip imparsialitas.

Program Organisasi Penggerak, Evy menuturkan, merupakan kolaborasi pemerintah dengan komunitas-komunitas pendidikan yang telah berjuang di berbagai pelosok Indonesia. Program tersebut memuat perjuangan bersama, gerakan kolaborasi, dan sinergi untuk satu tujuan — anak-anak Indonesia dan kualitas belajar mereka.

"Anak-anak adalah harapan dan masa depan bangsa Indonesia. Ini adalah sebuah gerakan gotong royong," ujarnya.

Editor : Djibril Muhammad
Artikel Terkait
Nasional
2 bulan lalu

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 Jatuh pada 18 Februari

Muslim
2 bulan lalu

Berapa Hari Lagi Puasa 2026? Hitung Mundur 148 Hari Menuju Ramadan 1447 H

Nasional
2 bulan lalu

Daftar 132 Kampus Milik Muhammadiyah, Pilar Pendidikan untuk Indonesia Berkemajuan

Nasional
2 bulan lalu

LHKP Muhammadiyah Sampaikan Usulan Reformasi Sistem Pemilu ke Golkar, Apa Saja?

Megapolitan
2 bulan lalu

Muhammadiyah Resmi Kelola UNISMA Bekasi, Siap Wujudkan Kampus Berkelas Dunia 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal