Sebelumnya, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah, bencana gempa bumi yang terjadi di Bali mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan delapan luka-luka. Kerusakan material terjadi di 125 titik di 10 desa di Kintamani, lima titik di lima desa di Bangli, 16 titik di delapan desa di Susut, dan 40 titik di enam desa di Tembuku.
Gempa juga mengakibatkan tiga desa terisolasi, yakni Desa Trunyan yang dihuni 1.020 jiwa, Desa Abang Songan 151 jiwa, dan Desa Abang Batudinding sebanyak 726 jiwa. Tak hanya itu, terdapat kerusakan 89 tempat ibadah, 282 rumah warga, 91 fasilitas umum, dan 5 fasilitas pemerintah.
Menurut Munadi Herlambang, Jasa Raharja Peduli merupakan salah satu program dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN. Program ini menjadi komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola, dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan dan merupakan bagian dari pendekatan bisnis perusahaan.
Pelaksanaan Program TJSL BUMN berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) serta berpedoman kepada ISO 26000 sebagai panduan pelaksanaan program, dengan harapan pelaksanaan Program TJSL BUMN yang lebih terukur, berdampak dan berkelanjutan.
Pada kesempatan kunjungan kerja ke Bali, Munadi Herlambang juga menyempatkan diri meninjau mitra binaan Jasa Raharja, Mipast, yang menjalankan usaha sablon, di Jl Noja Gg IV No 22 Denpasar. Menurut Munadi, Jasa Raharja memberikan dukungan penuh terhadap usaha kecil menengah yang dijalankan serta memberikan solusi dan ide yang bermanfaat bagi pengembangan usaha yang sedang dirintis.
(CM)