JAKARTA, iNews.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meyinggung banyak bahasa daerah di Indonesia yang terancam punah karena tidak adanya warisan bahasa dari orang tua. Hal itu diungkapkan Nadiem dalam acara Merdeka Belajar, bertajuk 'Revitalisasi Bahasa Daerah', Selasa (22/2/2022).
Nadiem mengatakan, banyak penutur jati atau penutur yang menggunakan bahasa ibu, tidak lagi menggunakan bahasa daerah di kehidupan sehari-hari. Generasi berikutnya pun tidak dapat mewarisi bahasa daerah yang digunakan.
"Penutur jatinya itu tidak lagi menggunakan bahasa daerah tersebut. Dan dia tidak mewariskan bahasa daerahnya ke generasi berikutnya," ujar Nadiem.
Menurut Nadiem, dengan minimnya interaksi bahasa daerah antara orang tua dan generasi penerus, maka lambat laun bahasa daerah tersebut akan punah.
"Maka akan secara otomatis akan hilang di generasi berikutnya," ucap Nadiem.
Nadiem menyebut, dalam 30 tahun terakhir ada sekitar 200 bahasa daerah yang punah di dunia. Nadiem berharap hal ini tidak terjadi di Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan kepemilikan bahasa daerah terbanyak di dunia.