JAKARTA, iNews.id - Pengembangan kebudayaan sering terlupakan dalam perbincangan akhir-akhir ini. Terlebih dengan pembatasan selama pandemi Covid-19, pagelaran budaya yang mengumpulkan banyak orang terpaksa dialihkan ke ruang-ruang virtual.
Salah satu bentuk kebudayaan Jawa adalah aksara yang dikenal sebagai Hanacaraka. Aksara ini masih diajarkan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sebagai pelajaran muatan lokal.
Selain di bangku sekolah, aksara ini jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari secara umum, misalnya, di media sosial maupun online. Berbeda dengan aksara lainnya seperti Hanzi (Cina) dan Hangeul (Korea) yang bisa ditemui di gadget kita.
Untuk mengembangkannya, Kongres Aksara Jawa akan diselenggarakan pada 22-26 Maret 2021 di Yogyakarta. Siapa saja yang bisa mengikuti kegiatan tersebut? Bagaimana upaya mengenalkan Hanacaraka ke generasi muda?