Meski demikian, dilanjutkannya, kapasitas Ganjar sebagai Gubernur Jateng menimbulkan kontroversi yang beredar belakangan. Berbagai pihak menilai langkah Ganjar menghubungi Pj Heru kurang elok, karena mengurus daerah lain, bukan daerah kepemimpinannya sendiri.
"Kalau dilihat dari teritori wilayah dan dilihat dia sebagai Gubernur Jateng, dia sedang punya tanggung jawab dan kekuasaan di daerah lain sebagai Gubernur. Dengan begitu interpretasi semua kalangan bisa bermunculan," kata Nyarwi.
"Orang bisa saja bertanya apa kurang gitu persoalan-persoalan masyarakat di Jateng, kok ikut mengurus warga DKI. Apa di Jateng tak ada masalah serupa, kenapa lebih melihat masalah di tempat lain, seperti itu," tambah Nyarwi.
Diakui Nyarwi, kritik seperti itu adalah hal wajar. Bahkan, menempatkan Ganjar dalam kapasitas sebagai Gubernur dapat dinilai sah-sah saja.