Ma’ruf menuturkan, sejak pertama kali masuk Indonesia pada abad ke 8, Islam berkembang pesat dan sukses diterima dengan baik tanpa perang. Para penyebar Islam menggunakan aktivitas perdagangan dan sosial sebagai sarana yang pintar untuk membawa misi keagamaan.
Hal ini membuat Islam Indonesia memiliki ciri Islam moderat yang langka di dunia. Ke depan, dibutuhkan pusat pendidikan dan penelitian yang berkualitas, agar keindahan Islam Indonesia dapat tersebar luas ke seluruh dunia.
"Selain pusat studi, lembaga ini penting untuk bisa menjadi pusat penyebaran kebudayaan Islam yang modern, toleran, dan berkemajuan," ujarnya.
Mustasyar PBNU ini meminta seluruh akademisi dunia yang hadir dapat memberikan kontribusi pemikiran agar UIII menemukan bentuk yang ideal dalam bingkai pengembangan Islam yang berciri rahmatan lilalamin.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamruddin Amin menuturkan, pada era transformasi ini, Indonesia butuh perangkat untuk mencerahkan dan memberdayakan sumberdaya manusianya. UIII merupakan jawaban yang tepat, karena akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjadi pusat kebudayaan dan kemasyarakatan di dunia Islam.