JAKARTA, iNews.id - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berencana menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran tersendiri pada Juli 2022 mendatang. Merespons hal itu, dosen dari Universitas Airlangga (Unair) menilai sebagai langkah yang baik.
Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair Listiyono Santoso menjelaskan, sebelumnya Pancasila tergabung dalam mata pelajaran Kewarganegaraan. Dengan pemisahan tersebut, siswa jauh akan memaknai Pancasila dari berbagai sudut pandang dan dinilai sebagai hal yang baik.
“Menjadikan Pancasila sebagai suatu mata pelajaran merupakan langkah yang baik. Karena saat ini masyarakat sudah sangat jarang yang mengenal dan memahami penerapan Pancasila dengan baik. Padahal, Pancasila adalah ideologi bangsa yang harus kita junjung bersama,” ucap Listiyono dikutip dari laman resmi Unair, Selasa (19/4/2022).
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa Pancasila memiliki perbedaan dengan Kewarganegaraan. Sebab, Pancasila lebih pada sistem kesepakatan nilai sebagai ideologi dan dasar negara. Sedangkan Kewarganegaraan merupakan ruang implementasi nilai Pancasila.
“Namun, sekali lagi mata pelajaran Pancasila hanya terkait penekanan dan bobot. Karena, jika Pancasila sebagai mata pelajaran tersendiri berarti akan terpisah dari Kewarganegaraan. Siswa akan lebih mengerti tentang konsep Pancasila itu sendiri mengingat konteksnya yang terkadang berbeda dari Kewarganegaraan,” tutur dia.