JAKARTA, iNews.id - Komika Pandji Pragiwaksono menuai kecaman keras dari Pemuda Toraja Indonesia (PTI) usai video stand-up comedy-nya viral di media sosial. Dalam video tersebut, Pandji dinilai merendahkan dan menyinggung adat serta budaya Rambu Solo atau pemakaman masyarakat suku Toraja, Sulawesi Selatan.
Dalam cuplikan video yang beredar, Pandji menyinggung tradisi pemakaman Toraja dengan menyebut biaya upacara sangat mahal hingga membuat sebagian warga jatuh miskin. Karena mahalnya biaya pemakaman, banyak keluarga yang akhirnya membiarkan jenazah disimpan di rumah.
“Di Toraja, kalau ada keluarga yang meninggal makaminnya pakai pesta yang mahal banget. Bahkan banyak orang Toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya,” kata Pandji dalam video viral dikutip Senin (3/11/2025).
Komika berusia 46 tahun itu kemudian menyoroti banyak warga Toraja menyimpan jenazah di dalam rumah
“Dan banyak yang nggak punya duit untuk makamin, akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu. Ini praktik umum. Jenazahnya ditaruh aja di ruang TV atau ruang tamu. Kalau untuk keluarganya sih biasa aja, tapi kalau ada tamu kan bingung ya. Nonton apa pun di TV berasa horor,” ucapnya.
Pernyataan tersebut langsung memicu reaksi keras dari Pemuda Toraja Indonesia (PTI) yang menilai ucapan Pandji telah mencederai nilai-nilai adat, budaya dan kepercayaan spiritual masyarakat Toraja.
Ketua Umum PP PTI Ayub Manuel Pongrekun dalam pernyataan resminya pada 2 November 2025 di Jakarta, menegaskan materi Pandji tidak hanya menyinggung adat, tetapi juga berpotensi melanggar hukum.
“Tindakan ini dipandang sebagai bentuk pelanggaran terhadap tatanan adat Toraja, menyinggung ajaran kepercayaan leluhur Aluk Todolo, dan sekaligus berpotensi melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia,” ujar Pongrekun dikutip dari iNews Alor, Senin (3/11/2025).
Menurut PTI, ucapan Pandji menunjukkan ketidakpekaan terhadap nilai-nilai luhur dan spiritualitas Toraja, serta berpotensi merusak citra budaya yang selama ini menjadi bagian penting dari kebanggaan nasional dan sektor pariwisata Indonesia.
Dalam pernyataan sikap resminya, PTI melontarkan tiga tuntutan utama kepada Pandji Pragiwaksono dan pihak berwenang, yaitu:
1. Permintaan Maaf Terbuka
Pandji diminta segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Toraja melalui media nasional dan platform digital.