JAKARTA, iNews.id - Menghadapi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024, Partai Perindo mulai membangun komunikasi politik menyamakan pandangan soal pilpres. Beragam komunikasi politik sudah dilakukan.
Berdasarkan UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, dan peraturan teknis lainnya.
Partai peserta pemilu atau koalisi partai yang berhasil memperoleh minimal 25 persen suara atau 20 persen kursi di DPR hasil pemilu 2019, dapat mengusung calon presiden dan wakil presiden.
"Kami sudah mulai membuka komunikasi politik dengan sesama partai pemilu 2019. Dan mulai mencari kesamaan pandangan dalam mengusung capres dan cawapres," kata Juru Bicara Partai Perindo Dr. Heri Budianto. MSi.
Menurut Heri yang juga Ketua DPP Bidang Politik dan Kebijakan Publik menyebut Perindo sebagai partai dengan perolehan kursi 408 di provinsi, kabupaten dan kota hasil Pemilu 2019 lalu secara serius membuka ruang komunikasi politik .
Perlu diketahui oleh masyarakat, partai politik non-PT jika berkoalisi memiliki total 9, 2 persen suara yakni gabungan Perindo, Berkarya, PSI, Hanura, PBB. Dan PKPI.
"Gabungan suara non PT ini memiliki kekuatan politik dan akan diperhitungkan dalam pengajuan Pilpres," kata Heri.
Perindo sebagai partai perolehan suara terbesar di non PT, melakukan langkah langkah strategis. Tentu langkah ini adalah bagian dari membangun kesiapan Partai Perindo dalam menghadapi Pemilu 2024.