Yusuf pun mendorong Presiden terpilih Prabowo Subianto fokus membangun sumber daya manusia (SDM). Tujuannya, agar masyarakat bisa lebih produktif kembali.
"Ke depan menurut saya pemerintahan Prabowo harus fokus pada peningkatan SDM agar masyarakat Indonesia menjadi manusia produktif," ujar Yusuf.
"Tidak bisa ditawar lagi kalau sektor pendidikan dan kesehatan haruslah diurus agar bisa diakses dengan murah, tapi tetap berkualitas oleh seluruh rakyat Indonesia," tambahnya.
Dia mengingatkan tantangan bonus demografi yang dihadapi Indonesia. Menurutnya, peningkatan SDM merupakan solusi terbaik untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
"Ingat, bonus demografi yang sedang melanda Indonesia solusinya adalah peningkatan SDM agar mereka tidak menjadi masalah sosial, tidak menjadi beban negara," kata Yusuf.
"Hanya dengan berpendidikan baik dan sehat kita bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, inovatif, kreatif sehingga menjadi pencipta banyak peluang lapangan kerja," tandasnya.
Diketahui, Jokowi menyayangkan peringkat sektor pendidikan dan kesehatan Indonesia di posisi ke-57 dan ke-58 secara global.
Menurutnya, peringkat itu tak berbanding lurus dengan peningkatan ranking daya saing Indonesia sebanyak tujuh level berdasarkan Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness. Dengan peningkatan itu, daya saing Indonesia menempati level 27 dari sebelumnya 34.