Ketua Umum PB PMII 1991-1994 itu berharap rekonsiliasi juga segera dilakukan antara elite politik 01 dan 02, khususnya paslon Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Rekonsiliasi merupakan kunci penting bagi kokoh dan tegaknya persatuan Indonesia pasca-putusan MK, karena itu kami mendorong dua paslon segera berangkulan," ujarnya.
Rekonsiliasi, menurut Ali, penting supaya para pendukung kedua paslon segera move on (bangkit) dari ketegangan pilpres 2019 lalu. Semua elemen bangsa dapat fokus bekerja untuk menjawab tantangan global yang makin kompleks.
“Semua harus move on, bersatu kembali, semua pendukung kedua paslon, baik ormas-ormas dan lainnya. Ingat tantangan bangsa ke depan makin berat dan kompleks,” ujar Ali.
Dia yakin bahwa rekonsiliasi segera terjadi dalam waktu dekat, apalagi antara Jokowi dan Prabowo selama ini tak pernah memiliki jarak psikologis yang ekstrem. Bahkan, sebelum pilpres, mereka kerap mengumbar kemesraan.
Jokowi dengan penuh hangat pernah mengundang Prabowo makan nasi goreng di Istana Negara. Begitu pula Prabowo, mengajak Jokowi naik kuda bareng di Hambalang. Begitu juga saat acara Asian Games 2018, Jokowi dan Prabowo bahkan berpelukan.
“Insyaallah dalam waktu dekat akan terjadi rekonsiliasi. Apalagi antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo selama ini bersahabat baik. Keduanya juga seorang negarawan. Mereka tahu saatnya berkompetisi, dan tahu saatnya rekonsiliasi,” katanya.