Paus Fransiskus berkomitmen untuk melakukan tur perdamaian, termasuk bertemu dengan pemimpin tertinggi berbagai agama di dunia, salah satunya adalah Grand Syekh Al-Azhar di Mesir dan para penerima Nobel Perdamaian.
Menurut Addin, GP Ansor sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama, telah menjadi anggota OKP keagamaan dunia dan akan mengambil langkah nyata dalam mewujudkan perdamaian.
“Kami akan berkomunikasi dengan pemimpin agama muda di Asia Pasifik dan membentuk sekretariat bersama,” katanya.
Addin berharap kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia akan menjadikan Indonesia sebagai rujukan dalam memperkokoh hubungan antarumat beragama di dunia.
“Indonesia, dengan Pancasila dan Kebhinekaannya, tidak hanya menjadi contoh dalam negeri, tetapi juga di panggung global. Sudah saatnya kita menunjukkan kepercayaan diri kita sebagai bangsa besar,” katanya.
GP Ansor juga mengundang Paus Fransiskus untuk berkunjung ke markas mereka, sebagai bentuk penghormatan atas kedatangan beliau. Addin menegaskan bahwa Indonesia telah lama dikenal sebagai negara pluralis yang sukses menjaga persatuan dan perdamaian dalam keragaman.
“Jika dunia ingin melihat perdamaian antaragama, lihatlah Indonesia sebagai kiblatnya,” tutur Addin.