“Kenapa orang PKI, Golkar, PPP dan Hanura itu memilih beliau jadi lawyer mereka? Karena mereka percaya, Yusril profesional dan tidak akan mengkhianati mereka,” tutur dia.
Selain itu, Yusril juga pernah menjadi pengacara HTI, walaupun Yusril bukan pendukung HTI. “Pendapat Yusril tentang khilafah malah berseberangan dengan HTI," ucap dia.
Oleh karena itu, kata Afriansyah, ketika Yusril menerima tawaran menjadi penasihat hukum Jokowi-Ma'ruf, PBB secara kepartaian sama sekali tidak dilibatkan. Permintaan itu disampaikan Yusril kepada Jokowi melalui Ketua TKN Erick Thohir dan kemudian disetujui.
“Bukan Yusril tidak perduli atau mau menghancurkan PBB. Justru beliau mau mengangkat PBB. Di sini ada kartu-kartu yang beliau mainkan. Yusril ingin menembus angka empat persen bagi kepentingan PBB,” kata dia.
Namun, lanjut Afriansyah, Yusril saat ini belum bisa membuka secara detail ke publik maupun ke kader PBB.
“Kartu apa yang sedang Yusril mainkan. Yakinlah Yusril tidak ingin bunuh diri. Saya yakin waktu yang akan membuktikannya,” tutur dia.