PBNU soal Izin Kelola Tambang: Organisasi Keagamaan Butuh Biaya

Muhammad Refi Sandi
PBNU angkat suara terkait izin pengelolaan tambang dari pemerintah. Organisasi keagamaan yang mengurus hajat agama dan masyarakat disebut membutuhkan biaya. (Foto: Muhammad Refi Sandi)

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya angkat bicara perihal izin pengelolaan tambang yang diberikan pemerintah kepada organisasi keagamaan. Menurut dia, PBNU sebagai organisasi keagamaan yang mengurus hajat agama dan masyarakat membutuhkan biaya.

"Kita ketahui bahwa NU itu adalah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, sehingga bukan hajat agama saja yang dikelola yang diurus, tapi hajat kemasyarakatan termasuk ekonomi, pertanian, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya, itu semua membutuhkan biaya," kata Gus Yahya saat jumpa pers di Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).

Dia mengungkapkan, Musyawarah Nasional (Munas) NU di Yogyakarta beberapa waktu lalu telah menyampaikan strategi pengembangan ke depan menggunakan keuangan independen yang sustainable atau keberlanjutan.

"Jadi kapasitas keuangan yang mandiri,  bukan dapat habis, dapat habis. Independen memerlukan suatu sustainable financial capacity," ujar dia.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. PP itu menjadi dasar pemerintah memberikan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) kepada ormas keagamaan.

"Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, WIUPK dapat dilakukan penawaran secara prioritas kepada badan usaha yang dimiliki oleh organisasi kemasyarakatan keagamaan," dikutip pada Pasal 83A ayat (1).

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
19 hari lalu

Tolak Atlet Israel, PBNU: Solidaritas terhadap Perjuangan Rakyat Palestina

Nasional
19 hari lalu

PBNU Tolak Kehadiran Atlet Israel: Tak Ada Manfaatnya Menerima Mereka

Nasional
2 bulan lalu

LPOI-LPOK Peringatkan Bahaya Aktor Asing dan Sindikasi Jahat, Minta DPR segera Bertindak

Nasional
2 bulan lalu

Ketum PBNU Minta Maaf usai Heboh Undang Akademisi Pro Israel di Seminar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal