PDIP menduga hal ini berkaitan dengan hasil perhitungan pilkada di sana. Ronny menegaskan, PDIP memiliki dokumen lengkap berupa salinan formulir C hasil dan D hasil dari kecamatan dan distrik yang menjadi bukti sah hasil suara.
"Kami melihat bahwa ini adalah upaya untuk menggagalkan pleno yang ada di Papua Tengah. Dan kami menduga dalam hal ini aparat kepolisian telah melakukan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon gubernur yang ada di Papua Tengah," katanya.
Atas insiden tersebut, PDIP meminta Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri untuk mengambil tindakan tegas dengan melakukan pencopotan terhadap sejumlah pejabat polisi setempat.
"Kami meminta kepada Kapolri atau kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo agar mencopot Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papera, dan juga Kapolres Paniai, Kompol Deddy A Buri, dan juga Kapagops Polres Paniai, AKP Hendri Jodo Manurung," katanya.