"Tapi Pak Jokowi membuktikan pemerataan pembangunan untuk semua, untuk keadilan dan untuk kepentingan bangsa di atas segalanya," ucapnya.
Sejumlah KEK yang diresmikan memiliki fokus berupa pengolahan komoditas pertanian setempat dan perikanan. KEK Bitung misalnya, dengan luas total 534 hektare diharapkan mampu mendorong hilirisasi dan daya saing sektor perikanan, agro bisnis dan farmasi.
KEK Morotai memiliki keunggulan berupa keindahan pantai dan pemandangan bawah laut yang indah. Dahulu, Pulau Morotai diketahui juga merupakan salah satu basis militer pada Perang Dunia II sehingga berpotensi menjadi daerah wisata.
Sedangkan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan memiliki luas 557 hektare yang akan ditujukan sebagai kawasan pengolahan kelapa sawit, energi, dan logistik. Daerah tersebut memang kaya akan sumber daya alam terutama kelapa sawit sehingga diharapkan akan menjadi pusat pengolahan komoditas tersebut beserta segala produk turunannya di samping industri lain seperti industri mineral, gas, dan batu bara.
Pembangunan ini, kata Erick, membuktikan Jokowi memiliki road map dan rencana besar untuk membawa Indonesia menjadi raksasa ekonomi di 2030. Menurutnya, jangan sampai Indonesia dalam trek yang benar kembali mundur akibat salah memilih pemimpin.
"Sebab Pak Jokowi sudah memberi bukti, yang lain hanya retorika dan tidak memiliki pengalaman dan rencana yang jelas. Untuk itu jadi kewajiban kita untuk memastikan pembangunan terus berlanjut dengan memiliki calon nomor 01, Jokowi-Ma'ruf Amin," katanya.