JAKARTA, iNews.id - Penasihat Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi mengungkap kebobrokan polisi. Hal itu lah yang mendasari tuntutan reformasi kepada instansi Polri.
"Banyak tuntutan polisi tidak berubah masih beringas, brutal dan sebagainya kepada masyarakat sehingga harus direformasi," ucap Aryanto dalam Rakyat Bersuara di iNews TV, Selasa (30/9/2025).
Ia pun memberikan beberapa contoh kebobrokan polisi yang dinilai mencoreng citra Polri. Pertama adalah lama dalam lama dalam memproses laporan dan harus menunggu hingga viral terlebih dahulu.
Kemudian, banyaknya pelanggaran yang dilakukan polisi. Kata Aryanto, hal itu terjadi karena pengawasan yang lemah.
"Anggotanya dibiarin, pimpinannya bahkan ikut-ikutan, nyuruh-nyuruh melanggar dan sebagainya. Itu dianggap pelanggaran yang lemah," tutur dia.