Lalu, polisi juga dinilai masih brutal kepada masyarakat sehingga tidak meninggalkan perilaku militer yang dahulu pernah direformasi menjadi sikap yang humanis.
Kemudian, rekrutmen polisi juga dinilai tak bagus karena harus membayar. Serta, masih dibanyakan polisi yang melakukan korupsi hinga pungutan liar (pungli).
"Kemudian, hedonis, kebiasaan pamer-pamer katanya anggaran polisi kurang tapi mobilnya mewah-mewah. Itu lah sorotan negatif daripada publik kepada polisi, makanya itu kemarin Bapak Presiden waktu dilapori para wakil bangsa, beliau mengamini," ucap Aryanto.
Aryanto pun menjelaskan bahwa setelah mengetahui itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo pun langsung bergerak dan membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri.
"Begitu mendengar hal itu, Kapolri tahu diri dong, kalau polisi diem aja, budeg saja itu polisi goblok. Polisi sudah tahu ada 9 tuntutan tadi, mestinya kita sebelum dibentuk komisi, kita memperbaiki diri, maka di situ kemarin rapat Pak Kapolri mengeluarkan instruksi kita melakukan perbaikan diri," kata Aryanto.