Sebelumnya, pada Kamis (8/11/2018), Tim DVI berhasil mengidentifikasi 20 nama. Sementara pada Jumat (9/11/2018), sebanyak enam nama korban Lion Air JT 610 berhasil teridentifikasi.
Dalam tiga hari itu, Basarnas menerjunkan 220 personel di lapangan. Sementara penyelam, Basarnas menerjunkan 60 orang. Basarnas juga menggunakan empat kapal, empat rib ditambah dengan perahu karet.
Mengenai strategi pencarian tetap dengan pola sebelumnya, yakni penyelaman tetap di daerah radius 250 meter. "Kemudian untuk di permukaan tetap dilaksanakan pola pencarian jarak 20 sampai 25 kilometer, sampai dengan ke Tanjung Pakis," kata Kepala Bagian (Kabag) Humas Basarnas, SNN Sinaga, Jumat (9/11/2018).
Sementara Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi memastikan kekuatannya cukup dalam pencarian tiga hari tersebut. Walaupun, pihak-pihak yang sebelumnya membantu sudah tidak diikutsertakan.
"Kapal Pertamina sudah tidak ada di situ, karena mereka harus melaksanakan tugas-tugas yang lain. Jadi kita di situ hanya Basarnas, kita memiliki peralatan juga, memiliki tim penyelam juga. Jadi tidak masalah karena kita sudah tahu lokasi dan sudah semakin sedikit yang bisa kita temukan, sehingga kita tidak ada kesulitan lagi," ujar di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Rabu (7/11/2018).
Tanda-tanda diperpanjang atau dihentikan pencarian korban dan serpihan pesawat Lion Air JT 610 belum terlihat. Namun, keputusan itu dikeluarkan, Basarnas terlebih dahulu akan melakukan evaluasi dan analisis terkait operasi pencarian yang diperpanjang selama tiga hari dan berakhir pada Sabtu ini.