JAKARTA, iNews.id - Penemuan BJ Habibie yang mendunia menarik untuk dibahas kali ini. Presiden ketiga Republik Indonesia itu dikenal sebagai ilmuwan asal Indonesia yang diakui dunia.
Presiden yang bernama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie tercatat pernah menimba ilmu di Fakultas Teknik Universitas Bandung atau saat ini bernama Institut Teknologi Bandung jurusan teknik mesin pada 1954.
Kemudian Habibie melanjutkan studinya ke RWTH Aachen, Jerman Barat pada studi teknik penerbangan spesialisasi pesawat terbang.
Pada 1960, pria kelahiran Parepare itu menerima gelar diploma insinyur dan lima tahun kemudian gelar doktor insinyur konstruksi pesawat terbang dengan predikat summa cum laude pun dapat diraihnya.
Melihat hal tersebut Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto meminta Habibie untuk pulang ke Tanah Air. Setibanya di Indonesia, Bapak Dirgantara Indonesia ini mendirikan perusahaan terbang pertama nasional yang bernama Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) pada 1976 atau kini dikenal dengan nama PT. Dirgantara Indonesia. Berikut ulasan lengkapnya dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (31/8/2023):
Pesawat N250 Gatot Kaca merupakan salah satu penemuan BJ Habibie yang mendunia. Adapun pesawat baling-baling dengan rute penerbangan perintis yang memiliki kapasitas 50-70 penumpang ini pertama kali terbang pada 1955 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Kode N pada pesawat N250 Gatot Kaca diambil dari kata Nusantara. Sebab proses produksi dan perancangan pesawat itu dilakukan di dalam negeri. Pesawat ini sempat menarik perhatian di Indonesian Air Show 1966 Cengkareng.
Pesawat yang melakukan penerbangan perdana pada tanggal 10 Agustus 1995 ini pertama kali terbang di langit Bandung di Bandara Husein Sastranegara dan disaksikan langsung oleh Presiden Soeharto.
Penerbangan ini sekaligus diabadikan menjadi penanda dari hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
Satu lagi pesawat buatan BJ Habibie yakni pesawat R80. Pesawat R80 dirancang oleh PT. Regio Aviasi Industri (PT. RAI), sebuah perusahaan dirgantara yang didirikannya bersama putra sulung, Ilham Akbar Habibie.
Pesawat R80 ini telah dilengkapi dengan teknologi fly by wire. Teknologi tersebut merupakan sebuah sistem kendali yang memberikan perintah menggunakan sinyal elektronik.