"Jokowi semakin di atas angin ketika dalam beberapa kesempatan Prabowo malah menunjukkan persetujuan dengan argumentasi Jokowi," kata dia.
Pangi menilai Prabowo gagal menunjukkan tawaran alternatif kebijakan, serta sangat minim menyuguhkan data. Prabowo terjebak pada narasi besar yang tidak mampu dan gagap dioperasionalkan ke dalam program yang lebih detail.
Sementara Jokowi, kata dia, langsung memberikan contoh soal ketegasannya dalam soal penegakan hukum. Misalnya, dengan memberi contoh soal denda pada perusahaan yang merusak lingkungan.
"Jokowi langsung ke poin inti, menjelaskan dengan bahasa yang sangat sederhana sudah berapa kilometer jalan tol yang dibangun, irigasi, ratusan waduk di bangun dan proyek infrastruktur lainnya,” ucap Pangi.
Dia mengatakan, di sisi lain Jokowi tampil lebih ofensif, berbalik dengan Prabowo yang terkesan lebih bijak dan tak menyerang. Dia menyontohkan ketika Jokowi menyerang soal kepemilikan tanah, Prabowo hanya mengklarifikasi tanah yang dikuasainya HGU milik negara dan bisa diambil kembali.