Dia mengatakan pesawat tempur yang dirancang nantinya diproduksi di PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan kapabilitas yang lebih baik dalam rancangan manuver ekstrem.
“Dengan dilengkapi berbagai jenis rudal dan roket maka pesawat tempur tersebut akan menjadi salah satu tulang punggung pencapaian air superiority dan air supremacy di langit Indonesia,” ujarnya.
Nuning mengungkapkan dalam konsep perang udara di masa mendatang, TNI memang perlu meningkatkan kemampuan tempurnya tidak saja di ruang udara (airspace) tetapi juga di ruang angkasa (outer space).
“Baik ruang udara maupun ruang angkasa, keduanya merupakan kedaulatan udara NKRI,” katanya.
Dia berharap agar transfer teknologi berjalan dengan baik ke depannya.
“Tentu saja transfer teknologi diharapkan akan lebih baik pelaksanaannya,” tuturnya.