JAKARTA, iNews.id - Direktur Lingkar Mardani, Ray Rangkuti mengatakan Pemilu 2024 menjadi pesta demokrasi terburuk sepanjang reformasi. Menurutnya, setiap tahapan Pemilu 2024 bermasalah.
Ray menjelaskan, penyelenggaraan Pemilu 2024 yang berantakan bahkan terendus oleh lembaga pemantau asing, semisal Asian Network for Free Elections (ANFREL).
“Sepanjang sejarah reformasi, Pemilu 2024 adalah pemilu terburuk berdasarkan indikator moral dan teknis,” ujar Ray dalam Diskusi Gerakan untuk Indonesia yang Adil dan Demokratis (GIAD) melansir kanal YouTube Para Syndicate, Kamis (22/2/2024).
Menurut dia, sejumlah indikator yang digunakan untuk melabeli hancurnya moral pada Pemilu 2024 antara lain seperti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang Ketentuan Tambahan Pengalaman Menjabat dari Keterpilihan Pemilu dalam Syarat Usia Minimal Capres/Cawapres
Ray mengatakan, putusan itu dimanfaatkan untuk memuluskan jalan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, yang baru dua tahun menjabat sebagai Wali Kota Solo untuk maju sebagai cawapres.