SOLO, iNews.id – Penggugat ijazah Jokowi, Dr M Taufiq optimistis majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Solo akan menolak gugatan intervensi yang dilayangkan teman-teman SMA Jokowi.
Dia menilai gugatan intervensi hanya faktor seksi-seksian. Sebab siapa pun yang terlibat akan diliput oleh media. Teman-teman Jokowi yang melayangkan intervensi dinilai hanya mencari popularitas.
“Untuk itu, kami optimistis gugatan intervensi akan ditolak majelis hakim,” kata Taufik di PN Solo, Kamis (5/6/2025).
M Taufiq mengemukakan bahwa ada beberapa alasan orang melakukan intervensi. Pertama mempunyai hubungan hukum dengan para pihak. Kedua, ingin mempertahankan hak. Sedangkan ketiga, jika tidak diintervensi maka akan dirugikan.
“Melihat tiga alasan tadi, maka tidak ada (alasan untuk melayangkan gugatan intervensi). Padahal itu merupakan kunci utama,” kata M Taufiq.
Sebelumnya, gugatan intervensi dilayangkan teman seangkatan Jokowi dari SMA Negeri 6 Surakarta tahun 1980. Mereka melakukan gugatan intervensi karena menyangkut nama baik sekolah. Sekaligus memiliki produk hukum SMA Negeri 6 Sukarta, berupa ijazah yang menjadi objek gugatan pemohon untuk intervensi.
Kuasa hukum Jokowi, YB Irpan SH optimistis permohonan intervensi akan dikabulkan majelis hakim. Permohonan intervensi yang dilayangkan teman Jokowi semasa SMA, dinilai memiliki kepentingan hukum atas objek yang saat ini menjadi sengketa, yakni soal ijazah.