Penghapusan Angka Kematian Dalam Asesmen PPKM, Ahli Epidemiologi: Ini Berbahaya

Jonathan Nalom
Ilustrasi, pemakaman jenazah dilaksanakan secara protokol Covid-19. (Foto: Dok. Sindo Media).

Menurutnya, indikator angka kematian sebagai media dan bahan untuk strategi komunikasi risiko. Terutama, kata dia ditunjukan pada masyarakat.

“Sehingga masyarakat harus menyadari itu dengan 5M, mendukung 3T juga program vaksinasi. Ini ada karena indikator penilaian angka kematian itu,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi menjelaskan soal tidak dimasukkannya angka kematian Covid-19 dalam asesmen level PPKM.

Pemerintah, kata dia bukan menghapus data angka kematian, melainkan tidak menggunakannya untuk sementara waktu guna menghindari distorsi atau kesalahan penilaian.

“Bukan dihapus, hanya tidak dipakai sementara waktu karena ditemukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang, sehingga menimbulkan distorsi atau bias dalam penilaian," ucapnya di Jakarta, Rabu (11/8/2021).

Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Virus H5N5 Menginfeksi Manusia untuk Pertama Kalinya, OTW Pandemi Baru?

Health
1 bulan lalu

China Diserang Virus Flu Baru, OTW Pandemi Lagi?

Nasional
4 bulan lalu

Prabowo Gandeng EIB Bangun Pusat Ketahanan Kesehatan, Andre Abdulloh: Visi Besar Kesehatan Pilar Utama

Nasional
6 bulan lalu

Jumlah Pekurban di RI Tahun Ini Diramal Anjlok, Lebih Rendah dari Masa Pandemi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal