Penghapusan Angka Kematian Dalam Asesmen PPKM, Ahli Epidemiologi: Ini Berbahaya

Jonathan Nalom
Ilustrasi, pemakaman jenazah dilaksanakan secara protokol Covid-19. (Foto: Dok. Sindo Media).

JAKARTA, iNews.id - Penghapusan angka kematian pada indikator penilaian penetapan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid-19 dinilai berbahaya. Angka kematian merupakan indikator kunci dalam pengendalian pandemi untuk melihat performa dan intervensi pemerintah di hulu. 

Ahli Epidemiologi dari Universitas Grifftith Australia Dicky Budiman mengatakan, angka kematian juga menjadi ukuran tingkat keparahan dari situasi pandemi di satu lokasi.

“Tentu walaupun lama atau sebentar, namanya penghapusan atau peniadaan angka kematian ini berbahaya,” ujar Dicky Budiman di Jakarta, Rabu (11/8/2021)

Dia mengingatkan, data kematian penting disampaikan ke publik karena merupakan bagian tata kelola pengendalian pandemi sekaligus bentuk transparansi.

“Dengan keterbukaan ini membangun trust dari semua pihak bukan cuma masyarakat (Indonesia), termasuk dunia internasional terhadap pengendalian pandemi di Indonesia,” ucapnya.

Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Virus H5N5 Menginfeksi Manusia untuk Pertama Kalinya, OTW Pandemi Baru?

Health
1 bulan lalu

China Diserang Virus Flu Baru, OTW Pandemi Lagi?

Nasional
4 bulan lalu

Prabowo Gandeng EIB Bangun Pusat Ketahanan Kesehatan, Andre Abdulloh: Visi Besar Kesehatan Pilar Utama

Nasional
6 bulan lalu

Jumlah Pekurban di RI Tahun Ini Diramal Anjlok, Lebih Rendah dari Masa Pandemi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal