Kerajaan Mataram sendiri akhirnya terbagi menjadi dua kerajaan dan dua kadipaten saat perang ini berlangsung, yakni Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman.
Melihat pecahnya kerajaan Mataram akibat intervensi Belanda, akhirnya terjadilah perang. Hal ini dilakukan dengan usaha untuk melawan Pemerintah Hindia Belanda. Banyaknya kebudayaan Barat yang masuk ke keraton sangat mencemaskan berbagai pihak terutama pribumi
Larangan menyewakan tanah pada pihak asing bagi bangsawan juga menjadi salah satu momok yang meresahkan, karena itu sumber dari kehidupan mereka. Para rakyat juga merasa resah akibat kerja paksa atau kerja rodi.
Faktor-faktor yang telah disebutkan di atas menjadi penyebab umum dari meletusnya Perang Diponegoro. Kemudian, penyebab utama pecahnya perang Diponegoro adalah rencana pembuatan jalan melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro yang berada di Tegalrejo.