Gurindam adalah salah satu bentuk puisi lama Melayu yang terdiri atas dua larik yang memiliki irama akhir yang sama dan merupakan kesatuan yang utuh. Larik pertama berisi soal atau perjanjian, sedangkan larik berikutnya merupakan jawaban atau akibat dari perjanjian. Tidak memiliki minimal dan maksimal suku kata.
Ciri-ciri gurindam:
- Terdiri atas dua baris
- Baris pertama berisi sebab dan baris kedua berisi akibat
- Hubungan antara kalimat pertama dan kedua adalah hubungan sebab-akibat
- Isinya mengandung nasehat-nasehat dan bersifat mendidik
Contoh gurindam:
Kurang pikir kurang siasat
tentu dirimu kelak tersesat
fikir dahulu sebelum berkata
supaya terelak silang sengketa
perkataan tajam jika dilepas
ibarat beringin racun dan upas
kalau mulut tajam dan kasar
boleh ditimpa bahaya besar
siapa menggemari silang sengketa
kelas pasti berduka cita
Dari penjelasan di atas, diketahui perbedaan pantun, syair dan gurindam terletak pada isinya itu sendiri. Setelah kita lihat bersama-sama bahwa ketiga puisi lama ini memiliki isi dan ciri yang berbeda satu dengan lainnya.