JAKARTA, iNews.id – Partai Perindo mendesak Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memanggil Duta Besar Australia terkait travel warning-nya. Anjuran kewaspadaan itu diterbitkan Australia bagi warga negaranya yang akan berkunjung ke Indonesia setelah pengakuan negara itu atas Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel.
"Partai Perindo akan mendukung Menteri Luar Negeri untuk memanggil duta besar Australia untuk Indonesia, karena dengan alasan apapun Indonesia tidak sedang dalam kondisi yang mengkhawatirkan," ujar caleg DPR RI dapil Jawa Barat VII Denny Adin, Selasa (18/12/2018).
Pemerintah Australia, menurut dia, tidak menghormati Indonesia sebagai negara sahabat. Di samping itu sikap Pemerintah Australia juga akan berdampak pada sektor pariwisata Indonesia.
"Travel warning Australia bisa berimbas terhadap penerimaan negara dan upaya peningkatan devisa, karena sektor Pariwisata Indonesia sedang berkembang pesat terutama buat wisatawan Australia di Bali dan Lombok," kata Adin.
Berdasarkan laporan terbaru The World Travel & Tourism Council (WTTC), dia mengutip, pariwisata Indonesia kian menunjukkan kekuatannya dengan masuk 10 besar dunia. Tepatnya peringkat ke-9 dunia, menduduki nomor 3 di Asia dan menjadi nomor 1 di kawasan Asia Tenggara.
Selain pariwisata, dia menambahkan, travel warning yang dikeluarkan otoritas pemerintah Australia juga akan berimbas pada industri usaha dalam negeri dan hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin dengan baik.
"Travel warning juga akan berimbas pada industri UMKM yang selama ini sedang digenjot oleh pemerintah dan juga Perindo dalam upaya untuk mendorong kesejahteraan masyarakat kecil," ujar Adin.