Dia melanjutkan, dengan alasan di atas, lahir lah kebijakan pembelian dengan menggunakan MyPertamina. Terkait kebijakan tersebut, Yusuf mengkhawatirkan subsidi malah tidak tepat sasaran. Menurut dia, dengan menggunakan aplikasi banyak masyarakat ekonomi kelas bawah yang belum cakap teknologi sehingga tidak mempunyai kesempatan mendapatkan subsidi yang dimaksud.
Lebih lanjut dia menjelaskan, seharusnya kebijakan tersebut dibuat kategorisasi berdasarkan kapasitas mesin kendaraan. Dengan begitu, masyarakat kelas bawah akan tetap mendapatkan haknya akan subsidi dari pemerintah.
"Mestinya solusinya jangan sulit, buat saja aturan, mobil yang kapasitas mesinnya di atas 1.500 cc tidak dibolehkan menggunakan BBM Pertalite," ucapnya.
"Sementara untuk mendapatkan pembiayaan alternatif guna menutup besaran subsidi maka harus dilakukan penghematan ketat," tuturnya.