Menurutnya, langkah Yaqut tidak tepat, apalagi Ahmadiyah dan Syiah sangat bertentangan dengan mayoritas muslim di Indonesia, bahkan dianggap sesat. Rencana Yaqut, kata dia bisa menimbulkan persoalan baru jika pemerintah melegalkan kedua golongan itu.
Dia menuturkan, tidak semua persoalan harus dilegalkan. Terlebih, bila ditelisik, beberapa ajaran Ahmadiyah dan Syi'ah dinilai bertentangan dengan ajaran Islam yang asli dan mendasar serta hakiki di dalam ajaran Islam.
"Mestinya Menag yang baru jangan tergesa-gesa, apalagi terkesan ingin mencari panggung. Seharusnya lebih berhati-hati dalam bersikap dan menyatakan pendapat. Pelajari terlebih dahulu masalah penting yang kita hadapi, materi, substansi dan dampaknya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.