“Saya bilang kepada kawan-kawan PKS, jika ingin menang maka keduanya harus dipegang fikih akbar dan fikih asghar ini harus sama-sama ahlusunah wal jamaah. Itu adalah hakikat manhaj yang wasathiy, manhaj yang moderat, insya Allah menang,” ujar alumni Pondok Pesantren Sidogiri, Jawa Timur, itu.
Idrus pun menceritakan pengalamannya bersama PKS. Saat diundang PKS Batam, acaranya dimeriahkan dengan hadrah dan selawat. Idrus pun sempat bertanya dari mana hadrah tersebut didatangkan. “Ternyata orang-orang PKS sendiri (yang mendatangkan). Berarti sudah NU ya orang-orang PKS?” ujarnya disertai gelak tawa peserta diskusi.
“Kita ini dakwah, PKS ini punya potensi masa depan yang bagus, potensinya besar, maka dari itu kita tuh orang Aswaja harus dominan di PKS, mengapa? Ini untuk mengawal bangsa Indonesia ke depan,” kata dia.
Diskusi tersebut antara lain juga dihadiri oleh Ketua Majelis Syuro PKS, Habib Salim Segaf Aljufrie; Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof Muhammad Amin Suma; Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Prof Syamsul Anwar, serta; para ulama lainnya.